Dengan kekuatan , dia cuba mencari Sakinah :)
Meringkuk . Kesejukan . Lantas dicapainya gebar yg terlipat kemas di kaki .
Berkali-kali dia cuba menutup seluruh tubuhnya . Sekejap panas , sekejap sejuk . Demam barangkali .
"Alhamdulillah , kifarah dosa " , ujar Fira dalam hati .
Lalu dicapai 'remote' untuk dinaikkan suhu pendingin hawa biliknya . Komputer riba jenama Acer di atas meja belajar miliknya dicapai dan dihidupkan . Dia melihat 'desktop' yang berlatarkan gambarnya sendiri . "Ya Allah , Aku bersyukur Kau kurniakan aku dengan kesempurnaan tanpa kecacatan pada rupa . Andai rupa ini menjadi mudarat kepadaku kelak , aku pertaruhkan ia jika itu dapat mengembalikan kecintaanku kepadaMu".
Dilihatnya satu-satu galeri gambar yang tersimpan . Lalu dihela nafas . Ya , gambar dia zaman kejahilan dulu .
"Cantik" , lintas hatinya . Tapi cantik lagi dia yang sekarang . Senyum . Lalu ditekan butang 'Next' dan gambarnya bersama dengan teman-temannya terpapar . Ya , di pub . Kepalanya menggeleng . Tanda tidak puas hati . Seketika , airmatanya di tubir . Mungkin airmata kesal dengan sikapnya yang dulu . Tapi , bukan dia menyalahkan takdir . Tetapi lebih kepada bersyukur . Tiada dia yang dulu maka tiadalah dia yang sekarang . Ditepuk bahunya kerana menjadi guru terbaik untuk diri sendiri .
Berkali-kali ditekan butang 'Next' lalu tangannya berhenti menekan . Lama matanya terpandangkan gambar tersebut . Satu nota khas daripada seseorang buat dirinya , menarik minatnya untuk membacanya semula .
"Jadilah wanita seperti bunga dalam balang kaca , yang terjaga rapi , cantik , tetapi sukar disentuh sesuka hati . Tetapi yang selayaknya sahaja bisa memiliki" .
Air matanya merembes laju . Pesanan seorang sahabat yang ikhlas disampaikan sebelum meninggalkan dirinya di bumi Malaysia , demi mencari ilmu dibumi Anbiya' .
Ya , dia rindukan sahabatnya , Hanis . Hanis satu dalam sejuta . Allah gerakkan hati Hanis untuk mendekati dirinya . Mungkin Hanis rasa dia perlu bimbingan . Dia dulu jauh dari Tuhan . Seronok sangat dengan nikmat dunia . Tapi Alhamdulillah , air kencing syaitan tak pernah lagi diteguk . Mahkota dirinya masih terjaga . Seliar-liar dia dulu masih tesisa pendirian yang tegas . Dan pendiriannya masih sama , dirinya dijaga untuk yang halal . Sejahil jahil dia masih ada sekelumit rasa iman . Ikhtilat tidak terjaga . Dah nama pun pub kan . Ikhtilat mana yang disarankan di pub -.-
Setelah puas membelek gambar , dia mematikan komputer ribanya . Lalu dia turun dari katil dan menapak ke tandas . Niat hatinya mahu berwudhuk . Mungkin dengan cara itu dia dapat mencari sakinah . Ya , sama ertinya dengan ketenangan . Setelah dia membasahi anggota wudhuknya , dia kembali duduk di birai katil . Mungkin dia perlu mendekatkan diri dengan Sang Pencipta . Tapi bagaimana ? Oh ya , solat sunat tahajjud . Solat sunat yang menjadi rutinnya sebenarnya . Bagaimana dia boleh lupa ? Agenda syaitan mungkin .
'Demam sikit je baru , belum lumpuh lagi . Masih larat nak solat wahai Fira oi' .
Lama dia bersujud . Banyak yang dia minta . Diampunkan dosanya , serta kedua ibu bapanya . Diampunkan dosa sahabat-sahabatnya , diampunkan dosa seluruh umat Islam di dunia . Baik yang masih hidup atau yang telah meninggal dunia . Dalam sedu , dia meminta agar syurga Firdaus tesedia untuknya . Dia masih punya rasa takut dengan Jahanam .
'Ya Allah , andai ini solat terakhir ku , Kau sediakanlah aku dengan husnul-khotimah (pengakhiran yang baik) . Aku memohon , jadikan aku wanita syurga , kerana aku tidak sanggup dibakar dalam neraka . Ya Allah , sesungguhnya solatku , ibadahku , hidupku dan matiku hanya untukMu , tiada yang lain selainMu . Kecintaanku kepadaMu masih nombor satu . Tiada tergugat walau godaan beribu . Aku mohon , andai tiba ajalku , redhailah aku sebagai hambaMu . Kurniakan aku dengan sakinahMu' .
Dalam sedu , dia menarik nafasnya dalam-dalam . Mencari kekuatan untuk menghembusnya semula . Juga kekuatan untuk memberhentikan tangisan dan esakan kepada Sang Pencinta . Dia cuba untuk bangun . Dia menghelakan nafasnya . Kuat . Lalu dipejamkan matanya . Lama . Sangat lama .
"Fira , bangun , dah subuh ni . Bukak pintu cepat" , laung mama dari luar . Tiada panggilan . Dikuak pintu bilik Fira dari luar . Sejuk hati mama melihat Fira masih sujud atas sejadah . Tetapi kenapa lama sangat ? Mama memanggil Fira . Masih , kaku tiada jawapan . Ditolak tubuh Fira sehingga terpempan ke lantai .
"Ya Allah ! Fira ! Bangun !" . Diletakkan jari mama ke nadi dan hidung fira . Tiada respons . Innalillahi wa inna ilaihi rajiun . Mama menangis . Mungkin sedih . Tetapi bukan meratapi pemergian Fira . Tetapi anaknya dikurniakan HusnulKhotimah . Alhamdulillah .
-Tamat-
(Cerita ni takde kaitan dengan yang hidup dengan yang meninggal dunia . Cuma idea yang terlintas untuk mengarang dan memberi pengajaran . Sekian :) )
Here , Assalam ♡